Wednesday, 6 February 2019

Arahnya kemana? Episode 4 (Kencan)


Aku kaget sekali saat teman-teman menanyakan kepada-ku kenapa aku bisa dekat dengan Rina. Terlebih banyak yang menganggap aku berpacaran. Maklum saja, wanita yang banyak diincar oleh para pria di kampus bisa pergi berdua terus dengan ku.

Memang di akhir-akhir ini aku sering belajar bareng dengan Rina di luar kampus. Sedikit tidak adil sepertinya untuk menyebutnya belajar karena nyatanya kami saling membuka laptop dan menutup kembali untuk bercerita-cerita. Benar-benar banyak topik yang tetap diperbincangkan. Mulai dari cerita sehari-hari di kampus, cerita pengalaman pribadi hingga cerita angan-angan. Bersyukur sekali aku bisa bercerita dan tidak pernah kehabisan topik walaupun aku tidak tahu nanti kedepannya.

Waktu itu aku datang ke salah satu café untuk mendatangi Rina. Aku memesan Ice Chocolate Grande dan cemilan favorite ku kentang goreng. Kemudian aku duduk di depan Rina dan menjitaknya. Aku membuka laptop dan tak lama menyalakan laptop, sampailah aku ketemu dengan teman kampus Rina yang mana teman kampus ku juga.

Tanpa ragu teman ku nyeplos “Wih ada yang lagi ngedate nih!”. Aku dan Rina hanya terdiam kebingungan kenapa Ia bisa menyeploskan kalimat itu. “Hah…engga kok” ucap Rina. “Udah gausah sepik deh lo! Gue cabut ya!” Akhirnya kami bersalaman layaknya anak muda yang bertemu temannya di suatu tempat.

Seketika suasana menjadi hening karena ucapan kalimat teman kami. “Ice chocolate grande dan kentang goreng!” Ujar pelayan café tersebut. Terimakasih Tuhan akhirnya ada pemecah suasana.

“Hih gapernah ganti-ganti menu lain lo! Coba yang baru dong” Rina meledek. “Hahaha gue orangnya kalo udah suka sesuatu males coba hal baru Rin. Emangnya lo gonta ganti ew!” Aku menjawab ledekan Rina. “Wetseh, lo gapernah tahu apapun kalo lo ga coba yang lain Bis” Rina mengelak “Tau kok!” aku menjawab dan menyicipi kudapan yang dipesan oleh Rina. “Hahaha dasar lo ya Bis!”.

“Lagi sih gara-gara menu aja diribetin Rin” “Ini bukan perkara menu Bis, lo harus nyoba sesuatu yang baru biar lo tau dimana lo akan bertahan dan dimana lo akan melepasnya” Rina memperjelas. “Iya buu maria tegar” aku balas dengan candaan.

“Rin, kok tadi Dia bisa nganggep kita ngedate ya?” Ujar ku. “Taudeh, padahal kan kita sering keluar gini” balas Rina. “Ya maklum lah ya gue single lo single, wajar kali dianggep lagi ngedate” aku bergurau. “Yehh, pengen amat lo dibilang ngedate sama gue!” Rina pun meledek. “Yehh, lo tuh yang harusnya gue gituin, gak semua wanita bisa pergi sama gue” Akupun membalas ledekan Rina. “Berasa artis banget lo Bis” “Beruntung lo bisa berdua sama gue Bis, banyak ajakkan pria yang gue tolak nih! Hahahaha” lanjut Rina sambil bergurau. “Iya buu siapp tau deh yang jadi idola idaman para pria di kampus!” balas ku sambil meledek. “Hahaha bercanda aja gue Bis, jangan serius-serius ah” ucap Rina.

Jam di tangan telah menunjukkan pukul 9 malam. Kami pun melanjutkan untuk menghabisi kudapan kami yang telah dipesan. Yap, ini pesan dari bokap Rina yang gaboleh pulang lebih dari jam 10. Aku mengantarkan Rina sampai ke rumahnya.

Di perjalanan menuju Rumah, aku memikirkan ujaran teman ku yang berada di café tadi. Aku berfikir, apakah selama ini aku kencan dengan Rina? Bisa dibilang, aku sering pergi dengan Rina. Kenapa aku baru berfikir tentang hal ini. Iya, selama ini aku pergi dengan Rina tanpa memikirkan ujaran teman ku tadi. Aku benar-benar bingung. Kenapa aku tidak pernah menganggapnya kencan? Apakah Rina selama ini menganggapnya kencan? Atau terlebih lagi Rina menganggap aku mendekatinya. Tidak mungkin Rina menganggap aku mendekatinya. Apakah selama ini sikap ku sudah seperti layaknya orang yang mendekati pujaan hati nya? Ah, khayalan-ku ini sudah benar-benar salah. Banyak sekali tanya di pikiran ku saat ini.

Aku sungguh tidak tahu jawabannya. Sangat tidak mungkin aku bertanya pada Rina, aku bukan anak SD lagi. Kepala ku penuh pertanyaan malam ini, mungkin selamanya.  


2 comments:

  1. copas dari google nih, pernah baca gua nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo kak! tolong kirim link-nya kak jika ada kesamaan dikarenakan saya menulis cerita ini benar-benar tidak mengikuti sumber manapun. Kalau bisa jangan anonymous ya kak, saya gak gigit kok hehe. Hubungi saya di Instagram ya kak @restianprga terimakasih :)

      Delete